Tingkat kemiskinan kabupaten/kota di Jawa Tengah mengalami kenaikan

By ADMINBAPPEDA 08 Des 2020, 08:54:47 WIB Pemsosbud

Berita Terkait

Berita Populer

Tingkat kemiskinan kabupaten/kota di Jawa Tengah mengalami kenaikan

Dalam Rakor TKPK Provinsi Jawa Tengah yang dilaksanakan pada hari Seni tanggal 7 Desember 2020 bertempat di Kantor Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah VII Prov Jateng, Jl Slamet Riyadi No 1 Surakarta, Bappeda Provinsi Jawa Tengah selaku sekretariat TKPK provinsi menyampaikan hasil rilis BPS terkait angka kemiskinan. Persentase Penduduk Miskin Prov Jateng pada Maret 2020 sebesar 11,41 persen, naik 0,83 persen poin dibandingkan periode September 2019, sedangkan kenaikan kemiskinan Indonesia sebesar 0,56 persen poin. Di Kabupaten Purworejo 11,78 persen naik 0,33 persen poin disbanding tahun 2019 dan masih diatas provinsi dan nasional. 
Peningkatan jumlah dan persentase penduduk miskin di perkotaan lebih besar dibandingkan di perdesaan karena penyebaran Covid-19 dimulai di kota. Perkotaan lebih sensitif karena padatnya aktivitas ekonomi terutama UMKM dan sektor informal, sehingga interaksi masyarakat yang intens tidak bisa dicegah. Di sisi lain, kota juga tidak memproduksi bahan pangan, sehingga inflasi pangan lebih tinggi dibandingkan perdesaan. Klasifikasi Penduduk Miskin Perdesaan: Buruh Tani, Petani Gurem, Buruh Industri Kecil, Pekerja Serabutan. sedangkan Perkotaan: Kuli Bangunan, Pekerja Serabutan, Pedagang Asongan.
Faktor- Faktor terkait tingkat kemiskinan di Jawa Tengah periode September 2019- Maret 2020:
a.    Inflasi umum cukup rendah sebesar 1,28 persen namun inflasi pangan relatif tinggi;
b.    Nilai Tukar Petani (NTP) pada bulan Januari, Februari, Maret berada di atas 100 namum terus menurun 104,03; 103,29; dan 102,12;
c.    Rata-rata pengeluaran per kapita pada desil 1 dan 2 mengalami sedikit peningkatan sebesar 0,50  dan 1,20 persen, lebih rendah dibanndingkan pertumbuhan garis kemiskinan yang meningkat 3,51 persen.
Analisis Situasi dan Kondisi Kemiskinan Jawa Tengah Kondisi Pandemi covid-19:
a.    Penambahan jumlah penduduk miskin sebanyak 301.500 ribu merupakan hasil survei BPS yang dilakukan pada bulan Maret 2020, Hasil survei menunjukkan data kemiskinan di level makro. 
b.    Meskipun kasus Covid-19 pertama di Indonesia baru terjadi pada awal Maret, tetapi tekanan terhadap perekonomian pada Kuartal I 2020 sudah sangat kuat : 
1)    Tekanan di sektor produksi akibat ketergantungan industri pada bahan baku impor dan turunnya ekspor. Yang sudah dirasakan sejak Januari 2020, dan perlahan diikuti dengan rasionalisasi jumlah tenaga kerja. 
2)    Terjadi perubahan ekspektasi masyarakat menghadapi ketidakpastian pandemi Covid-19, terutama dengan menahan spending dan mengatur saving. 
3)    Terjadi pembatasan kegiatan masyarakat. 
Proses circular tersebut menyebabkan penambahan jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah pada Maret 2020 cukup besar, lebih tinggi dari nasional, meskipun penyebaran (outbreak) Covid-19 sendiri di Jawa Tengah belum luas.