Studi Referensi Aplikasi Sengguh

By litbang 04 Des 2020, 14:37:39 WIB litbang

Berita Terkait

Berita Populer

Studi Referensi Aplikasi Sengguh

PURWOREJO - Studi referensi aplikasi Sengguh dilaksanakan secara daring melalui Zoom, dihadiri oleh Bappada, BPPKAD, Inspektorat, Bagian Organisasi, dan Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Purworejo. Acara ini dimoderatori oleh Yuni Ermawati, S.Pt., M.P.    Sengguh adalah “Sistem Evaluasi Pertanggungjawaban Pembangunan Daerah” dari Bappeda Provinsi D. I. Yogyakarta yang beralamat di http://sengguh.jogjaprov.go.id/. Aplikasi ini memiliki 12 menu: DPA, e-SAKIP, Log Frame/ KAK/ Penyandingan, ROPK, EMONEV, PKKI, Program Strategis, Evaluasi, E-LKPJ, Dana Keistimewaan, Monev APBN, dan Release Resmi.

Studi referensi ini disambut oleh Suwantoro, S.Psi., M.Si. selaku Kepala Bidang Pengendalian Bappeda Provinsi D. I. Yogyakarta. Disampaikan bahwa Balance Score Card digunakan untuk penilaian dalam kerangka logis aplikasi Sengguh. Terdapat 4 aspek: the costumer perspective (ketercapaian sasaran kinerja), internal process perspective (pelaksanaan kegiatan), the financial perspective (perspektif keuangan), dan the learning & growth perspective (kualitas perencanaan & inovasi yang dilakukan).

Di Provinsi DIY, Desk Monev Kinerja dilakukan terhadap masing-masing triwulan, dilaksanakan h+1 triwulan berjalan berdasar input Sengguh dan form-form isian yang disusun OPD. OPD menginput data progress kinerja fisik melalui Sengguh dan mengisi form-form bahan desk (self assessment). Desk membahas progress dan menghasilkan berita acara. Desk melibatkan stakeholder terkait (Bappeda, BKAD, Inspektorat, BLP, dan BPPSD). Hasil desk menjadi bahan evaluasi yang dituangkan dalam Rapor Kinerja OPD. Desk juga dilaksanakan kepada Kabupaten/ Kota untuk Rapor Kab/ Kota dalam rangka melaksanakan tugas Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat.

Pemda DIY memiliki 3 aplikasi: Jogjaplan, SIPKD, dan Sengguh. Oleh karena saat ini Sengguh belum dapat diintegrasikan dengan SIPD, konsekuensi terburuknya perangkat daerah melakukan entri dua kali. Namun hal ini akan dilakukan seminimal mungkin, diantisipasi dengan konversi data dan lain sebagainya. Saat ini Bappeda Provinsi DIY sedang dalam proses penyandingan cascading RPJMD dengan nomenklatur pada Kepmendagri No. 050-3708 Tahun 2020. Diharapkan Sengguh dapat diperbaharui dengan menambahkan menu, menyediakan ruang terhadap hal seperti ini.

Imam Karyadi Aryanto, S.I.P., M.P.A., Kepala Sub Bidang  Pengendalian Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah menjelaskan detail aplikasi Sengguh.    Aplikasi Sengguh disusun/ dikembangkan dengan platform web based open source, memungkinkan interoperabilitasi data (integrasi), dan user interface (antarmuka aplikasi) mengikuti dinamika kebutuhan). Pada menu ROPK, plotting kegiatan dilakukan tiap bulannya, dibagi ke dalam 4 minggu. Sengguh juga dapat menampilkan grafik capaian fisik dan keuangan tiap bulannya. Sebagian besar data yang ditampilkan dalam Sengguh dapat diekspor ke dalam pdf maupun excel.

Proses pengendalian dan evaluasi kinerja pembangunan yang dilaksanakan di Bappeda Purworejo saat ini sebagian besar dilaksanakan secara manual. Namun harapannya ke depan, sistem dapat dibangun dan dihidupi melalui skema yang mudah dan terintegrasi dengan berbagai aplikasi, terlebih dalam hal perencanaan dan keuangan. ~fid