TEMU KERJA TPPS DENGAN TEMA AKSELERASI INTERVENSI SERENTAK DALAM PERCEPATAN PENURUNAN ANGKA STUNTING

By Pemsosbud 28 Jun 2024, 22:17:29 WIB Bidang PPMPSDAIK

Berita Terkait

Berita Populer

TEMU KERJA TPPS DENGAN TEMA AKSELERASI INTERVENSI SERENTAK DALAM PERCEPATAN PENURUNAN ANGKA STUNTING

Bappedalitbang Kabupaten Purworejo mengikuti Temu Kerja TPPS dengan tema “akselerasi intervensi serentak dalam percepatan penurunan angka stunting” pada hari Kamis tanggal 27 Juni 2024 di Hotel PO Semarang. Gerakan ini merupakan salah satu langkah konkret dan penting dalam upaya menurunkan angka stunting di Indonesia. Acara dibuka oleh Kepala BKKBN, Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K).

Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa prevalensi stunting pada balita di Indonesia masih jauh dari harapan kita. Berdasarkan Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, prevalensi stunting adalah sebesar 24,4%, turun menjadi 21,6% pada tahun 2022 dan sedikit menurun lagi menjadi 21,5% pada tahun 2023. Meski tren prevalansi stunting mengalami penurunan, namun untuk mencapai target yang telah ditetapkan sebesar 14% di Tahun 2024, maka kita perlu bekerja lebih keras dan lebih cerdas. Penanganan stunting yang terkoodinir dengan baik akan menghasilkan generasi mendatang yang kuat,sehat dan cerdas sehingga akan menaikan Human Capital Index di indonesia.

Selain itu, dr. Hasto Wardoyo juga menyampaikan tahun ini merupakan tahun akhir dari RPJMN 2020-2024, dan tahun untuk meningkatkan akselerasi dalam penurunan prevalensi stunting dalam mencapai target 14%, untuk itu diperlukan langkah cepat dan tepat dalam mengimplementasikan amanat Perpres 72 Tahun 2021, untuk itu peran Tim Percepatan Penurunan Stunting sangat penting dalam mengawal berbagai program terkait stunting di daerah. Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang telah terbentuk di setiap tingkatan wilayah merupakan Tim yang di bentuk untuk melakukan implementasi program dan kegiatan yang terkait layanan kesehatan intervensi spesifik dan sensitif yang menyasar pada keluarga beresiko stunting dalam mencegah kejadian stunting dari hulu.

Pertemuan Temu Kerja TPPS ini adalah salah satu strategi yang melibatkan kolaborasi lintas sektor dan lintas program dari tingkat pusat hingga desa. Gerakan ini dilakukan melalui berbagai rangkaian aksi bersama seperti pendataan, pendampingan, penimbangan, pengukuran, edukasi, validasi, dan intervensi bagi ibu hamil, balita, dan calon pengantin.

Sambutan dr. Hasto Wardoyo diakhiri dengan berpesan bahwa kunci keberhasilan gerakan ini adalah kualitas pelaksanaan yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Dari pusat hingga desa, dari tenaga Kesehatan, Penyuluh KB dan TP PKK hingga kader Posyandu, kita semua harus berkomitmen untuk:

  • Melakukan pengukuran yang akurat menggunakan alat antropometri terstandar yang telah dikalibrasi.
  • Melatih kader untuk melakukan penimbangan dan pengukuran yang benar.
  • Memastikan pelaksanaan intervensi PMT (Pemberian Makanan Tambahan) yang tepat sasaran disertai dengan monitoring dan evaluasi yang berkesinambungan.

Dengan komitmen dan kerja sama yang kuat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan seluruh pemangku kepentingan, kita dapat memastikan bahwa gerakan ini berjalan dengan baik dan menghasilkan data yang akurat untuk intervensi yang lebih efektif.