Diseminasi Program Aksi Bergizi dan Pembahasan Tindak Lanjut Perbaikan Gizi Remaja di lndonesia

By Pemsosbud 22 Apr 2021, 12:34:07 WIB Pemsosbud

Berita Terkait

Berita Populer

Diseminasi Program Aksi Bergizi dan Pembahasan Tindak Lanjut Perbaikan Gizi Remaja di lndonesia

Sehubungan dengan rencana perluasan intervensi 'Aksi Bergizi' (pilot program gizi remaja yang didukung Program Kerja Sama Pemerintah Rl-UNICEF) dalam pelaksanaan Program Nasional Sekolah/Madrasah Sehat pada tahun 2021, perlu dilakukan penyebarluasan hasil kunci dan praktik baik dari Program Aksi Bergizi serta pembahasan tindak lanjut perbaikan gizi remaja bersama pemangku kepentingan multisektor. Untuk itu Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS Republik Indonesia menyelenggarakan Diseminasi Program 'Aksi Bergizi' dan Pembahasan Tindak Lanjut Perbaikan Gizi Remaja di lndonesia secara daring pada Hari Kamis Tanggal 22 April 2021 Waktu : 08.30 WIB - selesai melalui aplikasi Zoom Meeting dengan peserta Perwakilan pemerintah tingkat tinggi dari kementerian dan pemerintah daerah di Indonesia yang bekerja di bidang gizi, kesehatan dan program Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M)., Staf teknis pemerintah di bidang terkait, Organisasi partner yang menjalankan program gizi dan kesehatan anak sekolah dan remaja ,Akademisi yang bekerja di sektor terkait, Remaja dan aktivis pemuda di bidang gizi dan kesehatan

 

Indonesia aadalah salah satu negara dengan tiga masalah gizi di semua kelompok umur, termasuk remaja. Satu dari empat remaja mengalami stunting, satu dari sembilan remaja mengalami kelebihan berat badan, sedangkan sepertiga remaja menderita anemia. Remaja , khususnya remaja putri , memiliki peran penting dalam meningkatkan kesehatan dan status gizi generasi selanjutnya.

Gizi remaja semakin mendapatkan perhatian sejak diluncurkannya Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting di tahun 2017, dimana pencegahan anemia pada remaja putri merupakan salah satu strategi utama untuk menurunkan stunting pada anak balita. Namun, dengan semakin meningkatnya kegemukan dan obesitas pada remaja dan anak usia sekolah, banyak yang harus dilakukan untuk mengatasi tiga masalah gizi pada remaja putri dan putra di Indonesia.

Sejak 2016, UNICEF bersama dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama dan Kementerian Dalam Negeri telah memulai sebuah program untuk menguji beberapa intervensi kesehatan masyarakat dan mengidentifikasi opsi-opsi kebijakan untuk mendukung gizi yang baik selama masa remaja. Berdasarkan beberapa penelitian dan konsultasi dengan berbagai pihak di level nasional, provinsi dan kabupaten, serta pemangku kepentingan lainnya, program ‘Aksi Bergizi’ didesain di tahun 2018 dan mulai dilaksanakan di Kabupaten Klaten dan Lombok Barat. Program Aksi Bergizi’ terdiri dari tiga intervensi utama yaitu pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) mingguan, edukasi gizi yang bersifat multi-sektor dengan tujuan mempromosikan asupan makan yang sehat dan aktifitas fisik, dan komunikasi untuk perubahan perilaku yang relevan dan komprehensif.

Di tahun 2019 – 2020, program Aksi Bergizi memiliki jangkauan yang luas, dimana mampu memberikan manfaat kepada lebih dari 32.000 remaja putri dan 26.000 remaja putra di 110 sekolah dengan pendidikan gizi dan komunikasi untuk perubahan perilaku, dan lebih dari 113.000 remaja putri dan putra di kedua kabupaten menerima TTD. Berbagai usaha juga dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kepercayaan diri lebih dari 1.300 manajer sektor kesehatan dan non-kesehatan, guru dan penyedia layanan untuk memberikan pelayanan gizi yang berkualitas bagi remaja putri dan putra.

Secara khusus, hasil dari program Aksi Bergizi menunjukkan peningkatan persepsi terkait gizi dan beberapa perilaku remaja yang berkaitan dengan Konsumsi TTD, aktifitas fisik dan asupan makanan yang sehat. Mulai tahun 2021, program Aksi Bergizi diharapkan dapat menjadi bagian dari program nasional Sekolah Sehat.

Tujuan

  • Mendiseminasikan temuan-temuan utama dan praktik yang menjanjikan dari Program Aksi Bergizi, dan
  • Mendiskusikan serta menyepakati langkah-langkah perbaikan gizi remaja di Indonesia bersama berbagai pemangku kepentingan multi-sektor

 

Acara diawali dengan pembukaan pertemuan oleh MC Fifi Aleyda Yahya dan diawali penayangan video Perjalanan Program “Aksi Bergizi” dan pilot sampai perluasan. Pidato pembukaan dan sambutan disampaikan oleh Mr, Robert Gass, Deputy Representative UNICEF Indonesia dilanjutkan sambutan dari Kementerian Kesehatan yang disampaikan oleh Dr. Kartini Rustandi, M.Kes, Plt Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan

dan Deputi Bidang Pembangunan Manusia , Masyarakat dan Kebudayaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia Dr. Ir. Subandi Sardjoko, M.Sc.

Dilanjutkan dengan peluncuran buku Strategi Komunikasi Untuk Perubahan Perilaku pada Gizi Remaja, Praktik yang Menjanjikan dari Aksi Bergizi,Pedoman Fasilitator Aksi Bergizi oleh Deputy Representative UNICE Indonesia, Plt. Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan dan Deputi Bidang Pembangunan Manusia Masyarakat dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas.

Program Aksi Bergizi Temuan Kunci, Praktik yang menjanjikan dan Potensi Perluasan Program yang dipandu oleh Moderator Fifi Alayda Yahya yang dimulai dengan penayangan video testimoni di lapangan kabupaten Klaten dan Lombok Barat. Materi Gizi Remaja di Indonesia. Situasi dan Program Saat ini disampaikan oleh Dr. Dhian Dipo, S.KM, MA Direktur Gizi Masyarakat, Kementerian Kesehatan.

Materi Temuan Kunci dan Praktik Menjanjikan dari Evaluasi Program Aksi Bergizi yang disampaikan oleh Airin Roshita, Ph.D dari UNICEF Indonesia. Pelaksanaan Program Aksi Bergizi : Penguatan Program Suplementasi TTD, Edukasi Gizi dan Komunikasi untuk Perubahan Perilaku oleh Teresa Stuat, Ph.D dari Rain Barrel Communications dan Dr. Luh Ade Wiradyani, M.Sc. dari SEAMEO RECFON.

Acara dilanjutkan dengan diskusi panel dengan materi Intervensi Gizi dalam program Seolah/Madrasah Sehat Koordinasi Multisektor oleh Dr. Erna Mulati, M.Sc, CMM Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan, Dr. Sutarto, SH, MA. Sekretaris Direktorat Jenderal PAUD Dikdasmen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Dr. H. Umar, MA Direktur KSKK Madrasah Kementerian Agama, Ir. Zanariah, M.Si Direktur SUPD IV Kementerian Dalam Negeri, Dr. Imran Agus Nurali, Sp.OK Direktur Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan.

Testimoni dari lapangan di awali dengan penayangan video Bupati Klaten dan Lombok Barat serta testimoni pejabat pemerintah multi-sektor di kedua kabupaten. Dilanjutkan dengan diskusi remaja dan influenser mengenai gaya hidup sehat.

Acara ditutup oleh Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Kementerian PPN/BAPPENAS serta Pengumuman Kompetisi Sekolah dan Remaja.




Video Terkait: