DESK / VERIFIKASI PROGRES PENDAMPINGAN PERANGKAT DAERAH KEPADA DESA PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN TAHUN 2024

By muji t handoyo 04 Nov 2024, 11:13:25 WIB Bidang PPMPSDAIK

Berita Terkait

Berita Populer

DESK / VERIFIKASI PROGRES PENDAMPINGAN PERANGKAT DAERAH KEPADA DESA PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN TAHUN 2024

Desk / Verifikasi Progres Pendampingan Perangkat Daerah kepada Desa prioritas Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2024, diselenggarakan pada Hari Senin - Selasa Tanggal 7 - 8 Oktober 2024 Pukul 08.00 – 15.00 WIB, di R. Rapat Bappedalitbang Kab. Purworejo.

      Secara umum hasil verifikasi lapangan sebagai berikut :

  1. Kebutuhan pengeluaran kurang dari Rp. 12.000 sejumlah 611, dari hasil verifikasi lapangan sudah banyak warga yang bekerja walaupun serabutan, sehingga rata-rata pengeluaran per harinya sudah lebih dari Rp. 12.000 per kapita per hari.
  2. Kebutuhan RTLH adalah 554, dari hasil verifikasi lapangan kebanyakan intervensi akan diusulkan lewat Dinperkimtan.
  3. Kebutuhan jamban adalah 936, dari hasil verifikasi lapangan ternyata banyak yang sudah mempunyai jamban, sudah mempunyai akses dengan menumpang di rumah sekitar dan hanya beberapa yang sama sekali tidak mempunyai jamban. Selain itu ada juga jamban yang salurannya dialirkan ke kolam ikan.

    Rencana intervensi akan diselesaikan oleh Bankeupemdes 2024 dan beberapa akan dibiayai dengan dana APBDes serta CSR

  1. Kebutuhan air bersih berjumlah 2.373, dari hasil verifikasi lapangan ternyata sebagian besar sudah mempunyai sumur (tidak terlindungi, layak intervensi) dan sebagian yang lain memanfaatkan mata air, yang dialirkan dari bak penampung menggunakan selang sampai ke rumah (tidak aman, tetapi tidak layak intervensi).

    Rencana intervensi dengan swadaya masyarakat, APBDes, PAMSIMAS serta bantuan hibah air perkotaan dari PDAM khusus untuk daerah perkotaan.

  1. Kebutuhan Listrik adalah 735, rencana intervensi kebanyakan akan diusulkan dengan membuat proposal ditujukan kepada ESDM Propinsi / PLN
  2. Kebutuhan Anak Tidak Sekolah (ATS) sejumlah 220. Pemkab sudah menyediakan beasiswa bagi anak putus sekolah yang mau kembali sekolah, tetapi kondisi di lapangan banyak anak yang tidak mau kembali bersekolah karena mondok, sudah bekerja, sudah menikah atau tidak ada motivasi / malas bersekolah.
  3. Kebutuhan Disabilitas adalah 416, Rata-rata penyandang disabilitas sudah mendapat bantuan dari pemerintah seperti PKH
  4. Terhadap aspek Tidak Bekerja yang berjumlah 829, dari hasil verifikasi lapangan banyak yang tidak dapat diintervensi karena mereka adalah ibu rumah tangga, anak sekolah / kuliah / mondok di Ponpes, atau disabilitas yang tidak bisa bekerja. Rencana intervensi berupa padat karya, dan pelatihan kerja di BLK.