Bapperida Purworejo Selenggarakan Coaching Clinic 4 Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman Kabupaten Purworejo (PPSP)

By bidang_epw 06 Nov 2025, 08:54:21 WIB Bidang PPMPSDAIK

Berita Terkait

Berita Populer

Bapperida Purworejo Selenggarakan Coaching Clinic 4 Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman Kabupaten Purworejo (PPSP)

PURWOREJO - Sebagai salah satu tahapan dalam Program PPSP Kabupaten Purworejo, Bapperida Kabupaten Purworejo menyelenggarakan Coaching Clinic 4 Program PPSP pada hari Rabu, tanggal 05 November 2025 bertempat di Ruang Rapat Bapperida Kabupaten Purworejo. Acara diikuti oleh perwakilan dari Disperakim Provinsi Jawa Tengah, Biro Infrastruktur Daerah Setda Provinsi Jawa Tengah, BPBPK Provinsi Jawa Tengah, DPUPR Kabupaten Purworejo, Dinperkimtan Kabupaten Purworejo, Dinas LHP Kabupaten Purworejo, DPPPAPMD Kabupaten Purworejo dan Dinkes Kabupaten Purworejo. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk memfinalisasi dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK), merumuskan isu strategis, rekomendasi kebijakan, rencana program dan kegiatan prioritas, serta menyusun Quick Win dalam pelaksanaan PPSP tahun 2025–2026.

Kegiatan diawali dengan paparan umum mengenai tahapan implementasi SSK yang meliputi empat milestone, yaitu: (1) memperoleh komitmen kepala daerah; (2) penetapan kebijakan dan prioritas wilayah layanan; (3) pelaksanaan uji coba model layanan skala terbatas; dan (4) pelaksanaan uji coba model layanan skala penuh. Kabupaten Purworejo saat ini berada pada tahap implementasi awal tahun pertama (2025), dengan fokus pada peningkatan akses layanan sanitasi dan penguatan penyelenggaraan berkelanjutan. Dalam sesi pembahasan isu strategis dan rekomendasi sektor Air Limbah Domestik (ALD), Pokja PKP memaparkan kondisi capaian sanitasi Kabupaten Purworejo yang telah mencapai 95,78% akses sanitasi layak, namun baru 4,58% yang tergolong sanitasi aman dari target 14,46% pada tahun 2029.

Beberapa permasalahan utama yang diidentifikasi antara lain belum optimalnya kinerja IPLT Jetis yang telah melebihi kapasitas desain, belum adanya regulasi komprehensif mengenai pengelolaan air limbah domestik, serta masih rendahnya kualitas teknis sarana on-site sanitation. Rekomendasi yang dihasilkan meliputi revitalisasi IPLT Jetis, pembentukan UPTD Air Limbah, penetapan Peraturan Bupati tentang Jakstrada Air Limbah, penerapan sistem sedot lumpur tinja berkala (LLTT), serta optimalisasi peran masyarakat melalui kampanye perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Untuk sektor persampahan, Pokja PKP menguraikan bahwa capaian pengelolaan sampah baru mencapai 49,92%, sementara target 2029 adalah 51,35%. Permasalahan utama meliputi kapasitas TPA Jetis yang sudah melebihi daya tampung, belum adanya TPST, keterbatasan alat berat, serta rendahnya tingkat pemilahan sampah dari sumber. Rekomendasi strategis yang disepakati antara lain pembangunan TPST di Kelurahan Bandung Kecamatan Kutoarjo, perluasan dan revitalisasi TPA Jetis, penguatan kelembagaan DLHP melalui pembentukan UPT Persampahan, penetapan Peraturan Bupati tentang Jakstrada Persampahan, serta pengembangan program edukasi dan insentif perilaku 3R di tingkat rumah tangga.

Pada sesi pembahasan paket kebijakan, Pokja PKP memaparkan dua paket kebijakan utama. Pertama, paket kebijakan Bupati bidang sanitasi “Sego Megono Mantep, Sambel Trasi Pedes” yang mencakup pembangunan jamban sehat, revitalisasi IPLT, pembentukan UPT Air Limbah, serta kampanye PHBS. Kedua, paket kebijakan persampahan “Geblek Bumbu Pedes” yang menitikberatkan pada perluasan TPA Jetis, pembangunan TPST dan TPS3R, pembentukan bank sampah di setiap desa/kelurahan, serta gerakan pemilahan sampah dari rumah tangga.

Selanjutnya, dibahas rencana program dan kegiatan periode 2025–2029 dengan total pagu anggaran sebesar Rp29,68 miliar untuk sektor air limbah domestik dan Rp51,62 miliar untuk sektor persampahan. Program-program utama mencakup revitalisasi IPLT Jetis, pembangunan IPAL komunal, pengadaan truk sedot tinja, pembangunan tangki septik individu dan komunal di berbagai desa, serta pembangunan infrastruktur TPST, TPS3R, dan perluasan TPA Jetis.

Dalam sesi Quick Win tahun 2025–2026, Pokja PKP menetapkan sejumlah kegiatan unggulan antara lain: pembangunan tangki septik individu di beberapa desa (Kalijering, Kalitapas, Kedungpomahan, Ketosari, Purbayan, dan lainnya), penyediaan jasa sedot tinja terjadwal, penyusunan DED revitalisasi IPLT Jetis, serta pengadaan sarana prasarana bank sampah di berbagai kecamatan. Program ini dikemas dengan pendekatan komunikasi publik bertajuk “Sego Megono Mantep” untuk sanitasi dan “Es Kopi Seger” untuk persampahan berbasis masyarakat.

Kegiatan diakhiri dengan penyampaian rencana tindak lanjut oleh Pokja PKP, yaitu pelaksanaan Coaching Clinic 5 untuk internalisasi program dan kegiatan, finalisasi dokumen SSK yang telah direviu, serta eksternalisasi hasil kepada pemangku kepentingan daerah. Secara keseluruhan, Coaching Clinic 4 berjalan dengan lancar dan menghasilkan kesepakatan strategis sebagai dasar pelaksanaan pembangunan sanitasi dan pengelolaan persampahan berkelanjutan di Kabupaten Purworejo.(/fse)