Roadshow Program PRISMA dari Australia Indonesia Partnership (AIP)
Promoting Rural Income Through Support on Market in Agriculture

By bidang_epw 31 Jan 2020, 15:28:39 WIB Bidang PPMPSDAIK

Berita Terkait

Berita Populer

Roadshow Program PRISMA dari Australia Indonesia Partnership (AIP)

Keterangan Gambar : Sdr. Ferry dari Provincial Manager Central Java Program PRISMA tengah Memaparkan kemajuan Program dihadiri oleh seluruh Bidang di Lingkungan BAPPEDA Kabupaten Purworejo


Provincial Manager Central Java Sdr. Ferry dari Program Promoting Rural Income Through Support on Market in Agriculture atau yang lebih dikenal PRISMA KAmis, 30 JAnuari 2020 yang lalu berkunjung ke BAPPEDA Kabupaten Purworejo untuk melakukan roadshow tentang program tersebut.PRISMA didanai oleh lembaga Kerjasama Australia Indonesia (AIP) yang berpusat di Surabaya. Tujuan program ini adalah untuk meningkatan pendapatan 1.000.000 orang petani kecil sejumlah 30% pada tahun 2023. Untuk mendapatkan target tersebut, maka akan dilakukan akses kepada 3 juta petani kecil. Program ini pada phase-1 sudah berjalan 2012-2018 sedangkan phase-2 akan dilaksanakan di Jateng, NTT, NTB, Papua, Papua Barat

Beberapa hal yang ditaawarkan dalam program PRISMA adalah solusi bisnis inovatif dan berkelanjutan, berbagi resiko dalam pengembangan usaha dan mediasi antar pelaku pasar. Hal tersebut ditempuh dengan 4 langkah atau tahapan.

Tahapan pertama ditempuh dengan melakukan identifikasi komoditas yang bernilai tinggi, memilih mitra dan merancang strategi untuk mengatasi permasalahan, berbagi resik berupa cost sharing, kontribusi PRISMA pada tahapan ini akan dilakukan serta menyediakan pendampingan teknis dan pasar Tahapan kedua adalah mitra menjalankan strategi yang disepakati sedangkan harapannya dapat petani menggunakan solusi teknologi baru yang diintroduksikan. Tahapan ketiga adalah akses input dan output bagi petani, akses keuangan dan pasar, serta peningkatan produktifitas dan kesejahteraan petani yang menjadi harapan. Sedangkan langkah terakhir atau keempat adalah dengan mengembangkan manfaat bagi semua pelaku pasar. meningkatkan kesjahteraan petani serta terjaganya komoditas secara berkelanjutan.

Pencapaian dari PRISMA pada phase 1 meliputi 1 juta petani lebih dimana 542000 petani melakukan adopsi teknolgi yang diintroduksikan

325K sehingga pendapatan petani meningkat 30% dengan Net income mencapai 1,94T serta melibatkan 180 mitra intervensi.

PEmilihan Jawa Tengah sebagai lokasi program PRISMA antara lain karena amsih tingginya angka Kemiskinan, Ketertarikan mitra swasta untuk bermitra serta Menciptakan sistem pasar pertanian di Indonesia.

PRISMA sendiri mengembangkan peran pelaku dalam pilar pembangunan dimana fokus supprot PRISMA diberikan kepada Pemerintah dan jajaranny untuk menciptakan dunia usaha yang kondusif, dukungan dan sinergi program serta dunia usaha berupa fasilitasi permasalahan petani, dunia usaha akan berkontribusi dalam bentuk pajak dan usaha.

Beberapa peluang yang menjadi pertimbangan program PRISMA adalah posisi Pemerintah yang punya SD yang besar dan luas disamping  Pemerintah merupakan pelaku yang dapat mempengaruhi sistem pasar secara signifikan melalui kebijakan, program atau penyedia jasa tertentu. PRISMA telah bermitra dengan banyak aktor pasar, memahami kelebihan dan keterbatasan petani dan pelaku pasar memiliki keahlian untuk perluasan skala investasi

Adapun tantangan yang dihadapi dalam peleksanaan program PRISMA meliputi Keterbatasan petani dalam akses teknologi, angka kehiangan/Losses dan daya saing terhadap produk impor, Sempitnya rata-rata kepemilikan lahan (0,2Ha), Anomali dan perubahan iklim global, Resiko distorsi pasar serta Terbatas forum sharing best practice untuk replikasi ke daerah lain.

Terkait dengan peran Pemerintah DAerah, maka PRISMA akan mendukung dan bersinergi dengan Pemda berupa Koordinasi untuk sinergi program2 prioritas, melakukan Identifikasi pertukaran informasi dengan Pemda selaku pelaksana program serta Pengenalan kerjasama terintegrasi pelaku pasar untuk penguatan pertanian komprehensif.

PRISMA menyediakan sumberdaya berupa Peningkatan kapasitas melalui rakor teknis, Data dan informasi, pelaporan, Jaringan, menghubungkan pemerintah dengan mitra Prisma serta Promosi.

Di Jawa Tengah sendiri, intervensi yang telah dilakukan sebanyak 17 intervensi dan telah berjalan di 13 sektor dengan sebaran lokasi di 22 dari 29 kabupaten (terakhir 24) dan berjalan sejak tahun 2019-2023. Adapun sektor intervensi yang dilakukan untuk wilayah Jawa TEngah meliputi Sapi potong, Sapi perah, Perawatan tanah, Kelapa, Perlindungan tanaman, Mekanisasi, Kacang hijau, Kacang tanah, Sayuran, Jagung, Irigasi, Padi, Keuangan. Sementara untuk Kabupaten PURWOREJO intervensi PRISMA saat ini meliputi Perlindungan tanaman, sapi potong, mekanisasi. /AWN