Desa Jati, Kecamatan Bener: Dulu Kekeringan, Sekarang Air Tercukupi berkat Pamsimas

By litbang 02 Nov 2021, 11:53:20 WIB litbang

Berita Terkait

Berita Populer

PURWOREJO - Desa Jati dan Desa Pekacangan memiliki profil masyarakat dengan penghasilan utama di sektor pertanian. Adapun lahan pertanian di dua desa ini antara lain sawah, perkebunan karet, serta kayu keras (mahoni dan albasia). Di samping sektor pertanian, banyak juga masyarakat yang bekerja sebagai buruh. Desa Jati dan Desa Pekacangan merupakan daerah yang rawan bencana longsor dan kekeringan. Lebih dari 100 ha pada kedua desa ini merupakan lahan Perhutani. Sebagian besar lahan Perhutani ditanami pinus, meskipun tanamannya lebat, sumber mata air di wilayah tersebut dirasa berkurang. Saat ini telah terdapat 2 titik Pamsimas di Desa Jati. Pendanaan APBD di akhir tahun 2020 dan APBD di awal tahun 2021. Dengan adanya Pamsimas, 2 dusun di Desa Jati yang awalnya sangat darurat kekeringan, saat ini sudah tertangani.

Pada tahun 2019 ke belakang, terdapat warga yang membendung air, diperalon, kemudian dialirkan ke rumah. Hal ini cukup mempengaruhi ketersediaan air sehingga berpengaruh juga terhadap alih fungsi lahan sawah menjadi perkebunan. Saat ini, sumber air dari pegunungan semakin sedikit. Mata air yang 20-25 tahun ke belakang banyak, sekarang dirasa sangat berkurang. Sempat terjadai kemarau panjang (lebih dari 6 bulan) di tahun 2019 dan awal tahun 2020. Kala itu masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan air, sehingga banyak mendapat bantuan seperti dari BPBD. Di Desa Jati dan Pekacangan, bencana longsor cukup rawan dalam kategori sedang. Di samping itu, terdapat beberapa lokasi yang mengalami pergeseran tanah/ ambles dalam periode 4-5 tahun sekali, meskipun tidak dekat dengan tebing. Beberapa rumah warga mengalami retak sebagai akibatnya.

Masyarakat sudah mulai sadar terhadap beberapa tanaman yang dapat meningkatkan ketersediaan air, mengembalikan kondisi ke 20-25 tahun lalu, meskipun tidak sepenuhnya. Beberapa kelompok tani telah inisiatif/ mengusulkan penghijauan. Dari BBWS pun akan ada bantuan tanaman untuk penghijauan. Untuk menarik masyarakat, pohon durian atau tanaman yang menghasilkan juga disertakan. Meskipun demikian, perlu upaya penghijauan juga dari DLH karena peran Pemda dirasa masih minim. Adanya Pamsimas berdampak sangat baik di masyarakat dalam pemenuhan air, meskipun belum semua masyarakat memakai (beberapa masih menggunakan pompa air secara pribadi). “Seandainya lancar, akan jalan ke situ. Lebih murah, tidak rebyek, tinggal bayar, air sudah sampai rumah”, ujar Kades Jati. Kelancaran program Pamsismas ini perlu didukung dengan pendampingan yang baik. ~fid