Bappeda Purworejo Ikuti Workshop Tim Pokja P3TB

By bidang_epw 09 Des 2020, 17:06:36 WIB Bidang PPMPSDAIK

Berita Terkait

Berita Populer

Bappeda Purworejo Ikuti Workshop Tim Pokja  P3TB

Pariwisata merupakan sektor menjanjikan yang dapat memberikan manfaat pembangunan yang luas dan berkelanjutan bagi masyarakat. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia berupaya untuk meningkatkan perekonomian Indonesia menggunakan pariwisata sebagai salah satu pendorong pertumbuhan utama. Lebih khusus, pengembangan pariwisata dapat meningkatkan pengunjung asing, pengunjung domestik, pendapatan devisa negara, lapangan pekerjaan dan daya saing pariwisata melalui pengembangan pariwisata prioritas yang terpadu dan berkelanjutan.

Pada hari Selasa, tanggal 08 Desember 2020, Bappeda Kabupaten Purworejo berkeempatan untuk mengikuti Workshop Kelompok Kerja Program Pembangunan Pariwisata yang Terintegrasi dan Berkelanjutan (Pokja P3TB) secara video conference. Acara yang dibuka secara langsung oleh Kepala Dinas Kepemudaan Olah Raga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah ini diikuti oleh perwakilan Bappeda dan Ketua FEDEP/PEL seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Tengah.

Pemerintah telah menyiapkan program pengembangan pariwisata di bawah arahan dari Tim Koordinasi “Program Pembangunan Pariwisata yang Terintegrasi dan Berkelanjutan” yang terdiri dari Tim Pengarah, Tim Pelaksana, Tim Teknis, Tim Dukungan Substansi dan CPMU. Tim Pengarah diketuai oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas dan sebagai Wakil Tim Pengarah yaitu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Menteri Pariwisata. Untuk mendukung percepatan pelaksanaan pembangunan pariwisata tersebut,  Pemerintah bekerja sama dengan Bank Dunia melaksanakan program pembangunan pariwisata secara terintegrasi dan berkelanjutan di 3 (tiga) destinasi pariwisata prioritas, yaitu: (i) Danau Toba di Provinsi Sumatera Utara; (ii) Borobudur-Yogyakarta-Prambanan di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta; dan (iii) Lombok di Provinsi Nusa Tenggara Barat, yang dituangkan dalam Indonesia Tourism Development Program (ITDP) atau yang selanjutnya disebut  Program Pembangunan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan (P3TB) yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu 2019-2024. Kementerian/Lembaga yang terkait adalah Kementerian PUPR, Kementerian Pariwisata serta BKPM.

Proyek P3TB terdiri dari 4 (empat) komponen yang terintegrasi, dimana masing-masing komponen ditargetkan dapat menyelesaikan kendala utama pertumbuhan dan daya saing pariwisata. Adanya keempat komponen ini diharapkan dapat berkontribusi untuk meningkatkan kedatangan jumlah pengunjung asing dan domestik, pendapatan devisa dari sektor pariwisata, lapangan pekerjaan, kontribusi terhadap PDB, dan daya saing pariwisata. Secara keseluruhan di dalam proyek ini telah disusun kerangka kerja organisasi untuk mengkoordinasikan tugas dan fungi serta anggaran di Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota di 3 (tiga) destinasi wisata terpilih.

Tujuan Proyek P3TB dituangkan di dalam Rencana Induk Pariwisata Terpadu (RIPT) untuk masing-masing destinasi wisata, serta pengaturan kelembagaan yang secara khusus dibentuk untuk meningkatkan kolaborasi antara institusi yang terkait. Penyusunan rencana ini membantu menyelaraskan program pemerintah terkait jalan, layanan dasar, pengembangan keterampilan, dan iklim investasi.  Ada 4 (empat) macam komponen di dalam Proyek P3TB yaitu :
Komponen 1: Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan Untuk Memfasilitasi Pengembangan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan
Komponen 2: Meningkatkan Kualitas Jalan dan Akses Pelayanan Dasar yang terkait dengan Pariwisata
Komponen 3: Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dan Dunia Usaha Lokal di Sektor Pariwisata
Komponen 4: Meningkatkan Iklim Usaha yang Kondusif Untuk Investasi Swasta ke Sektor Pariwisata.

Diharapkan dengan adanya Program P3TB tersebut dapat memberikan dampak yang positif bagi pembangunan pariwisata diantaranya adanya peningkatan jumlah wisatawan lokal maupun mancanegara di destinasi wisata prioritas; peningkatan jumlah pengeluaran rata-rata perhari wisatawan di destinasi wisata prioritas dan peningkatan jumlah lapangan kerja secara langsung di sektor pariwisata di destinasi wisata prioritas. (/fse).