Konsultasi Publik Rancangan Awal Perubahan RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2023 secara Daring

By litbang 25 Jan 2021, 12:04:36 WIB litbang

Berita Terkait

Berita Populer

Konsultasi Publik Rancangan Awal Perubahan RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2023 secara Daring

PURWOREJO – Bappeda Kabupaten Purworejo mengikuti Konsultasi Publik Rancangan Awal Perubahan RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2023 secara daring pada 12 Desember 2020. Konsultasi publik ini berlangsung pukul 09.00 – 11.30 WIB melalui zoom meeting, dihadiri oleh seluruh tamu undangan, diantaranya anggota DPRD, perangkat daerah Provinsi Jawa Tengah, LSM, swasta, akademisi, serta seluruh kabupaten/ kota di Provinsi Jawa Tengah.

Dalam sambutannya, Pj. Sekda Provinsi Jawa Tengah, Prasetyo Aribowo menyampaikan RPJMD merupakan penjabaran dari visi dan misi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Konsultasi Publik ini bertujuan untuk menentukan arah kebijakan pembangunan di Jawa Tengah, salah satunya pada 2021 yang ditujukan untuk percepatan ekonomi. Untuk itu, diharapkan seluruh stakeholder dapat memberikan masukan guna pembangunan Jawa Tengah ke depannya.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyampaikan forum ini sangat penting, mengingat saat ini masih dalam kondisi pandemi sehingga dibutuhkan penyesuaian dalam upaya percepatan pertumbuhan ekonomi. Dibutuhkan terobosan-terobosan untuk menguatkan UMKM, sektor pariwisata, serta pertanian dengan meningkatkan kualitas SDM melalui literasi digital, BLK dan lain sebagainya. Ganjar Pranowo juga menyinggung mengenai kemiskinan. Angka kemiskinan yang naik selama pandemi ini diharapkan dapat digenjot ke depannya, melalui enterpreneurship agar peluang usaha terbuka.

Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah menyampaikan sangat mendukung upaya yang dilakukan pemerintah provinsi dalam percepatan pembangunan daerah. Dalam hal ini, disampaikan  bahwa arah kebijakan pembangunan dalam RPJMD perlu disesuaikan, mengingat masih dalam kondisi pandemi. Sisi pendapatan daerah juga disinggung anggota DPRD, Sriyanto Saputro mengatakan perlunya menggali sumber pendanaan. Menurut beliau, pendapatan bisa diperoleh salah satunya dengan cara optimalisasi aset-aset daerah, tidak hanya fokus pada pajak kendaraan bermotor (PKB). Upaya penanganan Covid-19 juga menjadi sorotan Alwin Basri. Menurutnya saat ini perlu adanya evaluasi dalam upaya percepatan penanganan Covid-19.

Pengamat Ekonomi Unika Soegijapranata Semarang, Andreas Lako selaku moderator memulai sesi diskusi dengan sejumlah stakeholder secara daring. Stakeholder yang menyampaikan aspirasi antara lain dari forum anak, forum disabilitas, himpunan nelayan, PT. KIW Persero, PGRI, OJK, serta BPKP. Peserta Konsultasi Publik dapat menyampaikan masukan secara langsung dalam acara diskusi maupun melalui kanal (google form) yang telah disediakan. ~fid