- Pengajuan Harmonisasi Raperbup RKPD 2026 dan Perubahan RKPD 2025
- Konsultasi Rancangan Awal RPJMD 2025-2029 di Provinsi Jawa Tengah
- Rapat Persiapan Musrenbang RPJMD
- Rapat Verifikasi Pokok-Pokok Pikiran DPRD
- Rapat Koordinasi Tim Penjamin Mutu RUD 2025 Bahas Seleksi Tahap Lanjutan
- Forum Perangkat Daerah BRIDA Propinsi Jawa Tengah dalam Rangka Penyusunan Renja 2026 dan Renstra 2025-2029
- Rapat Persiapan Musrenbang RPJMD
- Rakor dan CB Keris Jateng
- Asistensi Daring Indikasi Geografis Garam Jetis Purworejo Digelar, Fokus pada Identitas Produk dan Penguatan Komunitas
- Bapperida Matangkan Penilaian Kinerja Perangkat Daerah Lewat Zoom Meeting
Diseminasi Model Irigasi Hemat Air AWD
Berita Terkait
- FGD Tahap II Penyusunan Dokumen Evaluasi RPJPD Kabupaten Purworejo 2005-20250
- Bappedalitbang Purworejo ikuti Bimbingan Teknis Penguatan Pengelolaan DAK Fisik Bidang Pariwisata0
- Studi Orientasi terkait Perencanaan, Pelaksanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah0
- Koordinasi dan Sinkronisasi Forum Data Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Jawa Tengah Tahun 20220
- Forum Satu Data Kabupaten Purworejo Tahun 2022 (Semester II)0
- Desk Data Profil Pembangunan Daerah Kabupaten Purworejo Tahun 20220
- Rapat Koordinasi Persiapan Teknis Pelaksanaan Forum Satu Data dan Desk Profil Pembangunan Daerah Kabupaten Purworejo Semester II Tahun 2022 0
- Forum Satu Data Indonesia Tingkat Jawa Tengah Tahun 2022 Semester II0
- Pendampingan Provinsi/Kab/Kota dalam Perhitungan Provinscial Health Account/District Health Account (PHA/DHA)0
- FGD Pemetaan Akar Permasalahan dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Jawa Tengah0
Berita Populer
- SURPRISE
- Kemendagri Selenggarakan Sosialisasi Permendagri Nomor 70 Tahun 2019 tentang Sistem Informasi Pemerintahan Daerah
- SOSIALISASI DAK NON FISIK TAHUN ANGGARAN 2021 BIDANG KESEHATAN
- Purworejo Ditunjuk Sebagai Salah Satu Percontohan Mapping Permendagri 90 Tahun 2019
- Bappedalitbang mengikuti Bimbingan Teknis Pemanfaatan Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE)
- Sosialisasi Fraud Risk Assessment (FRA)
- Muatan Teknis Substansi Lembaga tentang Perencanaan Menjadi Bekal Bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS Kabupaten Purworejo
- LOWONGAN TENAGA PENDAMPING MASYARAKAT (TPM) DAN KOORDINATOR TENAGA PENDAMPING MASYARAKAT (KTPM) PROGRAM STRATEGIS IRRIGATION MODERNIZATION AND URGENT REHABILITATION PROJECT (SIMURP) PADA WILAYAH KERJA
- Pembahasan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri 130/736/SJ tentang Percepatan Implementasi Sistem Informasi Pemerintahan Daerah oleh Tim Penyusun RKPD Tahun 2021
- Sosialisasi Arah Kebijakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Tahun 2024

Pada Kamis, 10 November 2022, diselenggarakan diseminasi hasil penelitian sekaligus memberikan sosialisasi penggunaan sistem Alternate Wetting and Drying (AWD) dalam sistem pengairan sawah di Desa Krandegan. Rapat ini dilakukan dihadiri DKPP, Penyuluh Pertanian, Para Petani di Desa Krandegan, Gapoktan, dan UMP sebagai peneliti. Pengairan di desa krandegan mengandalkan air hujan, namun sekarang sudah menggunakan pompa air untuk sistem pengairan. Melalui kegiatan diseminasi ini diharapkan penerapan sistem AWD dapat berjalan dengan baik untuk mengairi sawah-sawah di Desa Krandegan maupun desa-desa lain untuk efisiensi penggunaan air. AWD (Alternate Wetting and Drying) merupakan metode pengelolaan pengairan sawah berselang yang dapat diukur secara praktis. Pengairan basah-kering dengan mengatur air pada kondisi tergenang atau kering secara bergantian. AWD merupakan Irigasi teknologi Climate Smart Agriculture (CSA) sistem pertanian cerdas yang ramah iklim. Teknologi pengairan AWD ini dikembangkan oleh IRRI (International Rice Research institute) pada tahun 2009 di Philipina. Hasil penelitian Balai Penelitian Lingkungan (Balingtan) di Kebun Percobaan Balingtan, kelangkaan air di lahan sawah dapat ditekan bahkan dapat dihindari salah satunya dengan menerapkan teknologi AWD. Teknologi AWD mampu menghemat penggunaan air irigasi sebesar 15 - 25 % dan menekan emisi gas rumah kaca antara 35 - 38 % tanpa menurunkan hasil panen.
Manfaat pengaplikasian AWD antara lain:
- Menghemat penggunaan air
- Mengurangi pertumbuhan gulma
- Meningkatkan ketersediaan oksigen bagi akar tanaman (menciptakan lingkungan yang kaya oksigen) sehingga mengoptimalkan penyerapan nutrisi pupuk
- Menjaga kelembaban sawah sehingga tidak cocok bagi perkembangan hama penyakit tanaman seperti wereng dan keong sawah.
Sistem Irigasi Metode AWD lebih hemat 20 % dibandingkan metode menerus. Model sistem irigasi dengan metode AWD yaitu pompa menyala 8 hari kemudian 3 mati secara berganti selama musim tanam (75 hari), lebih efisien dalam pemeliharaan pompa dibanding dengan eksisting yaitu pompa menyala selama 10 hari kemudian 3 mati. 4. Penerapan jadwal tanam untuk masing-masing blok, sangat menentukan efisiensi penggunaan air irigasi. Diperlukan perbaikan saluran irigasi dengan menggunakan beton akan memperlancar suplai air sampai dengan petak sawah, serta nilai efisiensi akan jauh lebih tinggi.