Bappedalitbang Kabupaten Purworejo mengikuti Rapat Koordinasi Evaluasi Indeks Daya Saing Daerah ( IDSD ) Tahun 2022

By muji t handoyo 24 Feb 2022, 12:43:00 WIB litbang

Berita Terkait

Berita Populer

Bappedalitbang Kabupaten Purworejo mengikuti Rapat Koordinasi Evaluasi Indeks Daya Saing Daerah ( IDSD ) Tahun 2022

Keterangan Gambar : Rapat Evaluasi IDSD 2022


Bertempat di ruang rapat VI A  Bappeda Provinsi Jawa Tengah, Rapat Evaluasi Indeks Daya Saing daerah ( IDSD ) dibuka oleh Kabid Kelitbangan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Inovasi Bapak TRI YUNI ATMOJO , ST, MSi, beliau memaparkan tentang evaluasi pelaksanaan IDSD di 35 Kabupaten / Kota se Provinsi Jawa Tengah selama kurun waktu tahun 2017 - 2021. IDSD mulai dilaksanakan pada tahun 2017 dengan Kota Pekalongan sebagi pilot project nasional, kemudian pada tahun 2018 Pemprov Jawa Tengah mulai berinisiatif  untuk melaksanakan instrumen ISDS pada 35 Kabupaten / Kota, sampai dengan Tahun 2021 dilaksanakan secara berkelanjutan. disampaikan juga tentang maksud Pengukuran IDSD dilaksanakan dengan tujuan :

  • Mengukur pencapaian aktivitas di daerah dalam memanfaatkan potensi dengan mengoptimalkan ekosistem, potensi iptek, dan inovasi untuk menciptakan daya saing dan kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan.
  • Pendorong stakeholder pelaku inovasi (seluruh lembaga, daerah, duniausaha dan masyarakat) agar terpacu mewujudkan ide kreatif penciptaan nilai tambah, baik sebagai individu maupun melalui kemitraan dan kerjasama antar unsur inovasi dalam meningkatkan daya saing,
    kesejahteraan, dan berkelanjutan.
  • Upaya untuk mendukung kemandirian dan daya saing bangsa Indonesia.
  • Dasar dalam perumusan, penetapan, evaluasi dan monitoring kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan daerah.
  • Alat dalam proses harmonisasi kebijakan dan program pembangunan pada level nasional dan daerah.

diakhir acara disampaikan tentang tantangan yang dihadapai dalam pelaksanaan IDSD ini antara lain :

  • Validasi dan kemudahan dalam pencarian data.
  • Ketrampilan SDM ( khususnya dalam pergantian personil )
  • Aplikasi yang masih belum stabil
  • Pemanfaatan sebagai bahan penelitian yang masih belum optimal
  • Belum dilakukannya sharing pemanfaatan antar provinsi di  Indonesia ( saat ini masih terbatas hanya di 35 kabupaten / kota di Jawa Tengah )