- Pokja Kabupaten Purworejo Mengikuti Expose Lomba Hari Habitat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025
- Tinjauan Lapangan Guna Persiapan Paparan Lomba Hari Habitat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025
- Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Kegiatan Pengembangan Kompetensi ASN di Perangkat Daerah
- Rapat Koordinasi Penyusunan Dokumen Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2024
- Bapperida Purworejo Bahas Tema Riset Unggulan Daerah 2025
- Mengikut Rakor Penyusunan Laporan Keuangan TA 2024
- Verifikasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja PD Triwulan IV Tahun 2024
- Menghadiri undangan rapat dengan PT KARSA BAYU
- Rapat Koordinasi Persiapan Expose Lomba Hari Habitat Provinsi Jawa Tengah
- Persiapan Musrenbang Kecamatan Tahun 2025
Bappeda selenggaarakan FGD Klaster Beras Organik dalam rangka Pengembangan Ekonomi Lokal
Berita Terkait
- WORKSHOP PENGISIAN MATRIK TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)/SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)0
- Seniman Negeri Seberang Berkumpul di Purworejo untuk Menggoreskan Keindahan Purworejo di Dalam Kanvas0
- Sosialisasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable Development Foals (SDGs) Kabupaten Purworejo Tahun 2019.0
- BAPPEDA KABUPATEN PURWOREJO SELENGGARAKAN RAKOR PENGUATAN KELEMBAGAAN TINANGKIS DESA/KELURAHAN TAHAP I TAHUN 2019 0
- Rapat Koordinasi Penanganan Kawasan Kumuh di Kecamatan Kutoarjo0
- Rapat Evaluasi Kinerja Komisi Irigasi (KOMIR) Kabupaten Purworejo Tahun 20190
- Kunjungan Mentaeri Pariwisata di Destinasi Pariwisata Glamping DeLoano desa Sedayu Kecamatan Loano0
- Rapat Rintisan Klaster Kopi Kabupaten Purworejo0
- BAPPEDA KABUPATEN PURWOREJO LAKSANAKAN RAKOR VALIDASI DATA BDT (Basis Data Terpadu)0
- Forum Pembangunan dan Investasi Kabupaten Purworejo0
Berita Populer
- SURPRISE
- Kemendagri Selenggarakan Sosialisasi Permendagri Nomor 70 Tahun 2019 tentang Sistem Informasi Pemerintahan Daerah
- SOSIALISASI DAK NON FISIK TAHUN ANGGARAN 2021 BIDANG KESEHATAN
- Purworejo Ditunjuk Sebagai Salah Satu Percontohan Mapping Permendagri 90 Tahun 2019
- Bappedalitbang mengikuti Bimbingan Teknis Pemanfaatan Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE)
- Sosialisasi Fraud Risk Assessment (FRA)
- Muatan Teknis Substansi Lembaga tentang Perencanaan Menjadi Bekal Bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS Kabupaten Purworejo
- LOWONGAN TENAGA PENDAMPING MASYARAKAT (TPM) DAN KOORDINATOR TENAGA PENDAMPING MASYARAKAT (KTPM) PROGRAM STRATEGIS IRRIGATION MODERNIZATION AND URGENT REHABILITATION PROJECT (SIMURP) PADA WILAYAH KERJA
- Pembahasan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri 130/736/SJ tentang Percepatan Implementasi Sistem Informasi Pemerintahan Daerah oleh Tim Penyusun RKPD Tahun 2021
- Sosialisasi Arah Kebijakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Tahun 2024
Keterangan Gambar : Kegiatan FGD Klaster Beras Organik di Sekretariat KTT Madu Wicoro 2
Pada 23 September 2019, Kelompok Tani Madu Wicoro 2 menerima sertifikat beras organik dari PT Lesos. Sertifikasi beras organik pada Kelompok Tani Madu Wicoro 2 difasilitasi oleh Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan Kabupaten Purworejo. Dengan tersertifikasinya beras organik produksi Kelompok Tani Madu Wicoro 2, diharapkan dapat membuka pangsa pasar yang lebih luas dan dapat menstimulai kelompok tani organik lainnya untuk semakin bersemangat membudidayakan tanaman padi organik.
Setelah acara penyerahan sertifikat, kemudian disusul oleh kegiatan FGD yang dilaksanakan oleh Bappeda Kabupaten Purworejo mengundang beberapa pihak yang terlibat dalam pengembangan klaster beras dari proses penyediaan bahan baku hingga pemasaran. Acara FGD dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan, PPL, Kelompok Tani, dan Perwakilan dari Rumah Sakit di Kabupaten Purworejo. FGD Klaster Beras Organik dimoderatori oleh Ketua Pokja PEL serta menghadirkan narasumber dari PT Lesos, drh. Purnomo.
Dalam FGD tersebut dibahas tentang proses budidaya tanaman padi organik hingga peluang pasar dari beras organik di Kabupaten Purworejo dan sekitarnya. Dalam FGD tersebut juga muncul beberapa permasalahan yang dihadapi oleh petani yang melakukan budidaya tanaman padi organik, antara lain proses transisi dari penanaman padi konvensional ke penanaman padi organik yang membutuhkan waktu 3 tahun, masih kecilnya tingkat konsumsi beras organik di masyarakat, serta beberapa permasalahan teknis terkait budidaya tanaman padi organik. Permasalahan-permasalahan yang muncul pada kesempatan diskusi tersebut akan menjadi perhatian Bappeda dalam perencanaan ke depan dan ditindak lanjuti oleh Dinas Terkait./ rwd