Kunjungan Mentaeri Pariwisata di Destinasi Pariwisata Glamping DeLoano desa Sedayu Kecamatan Loano

By Pemsosbud 23 Agu 2019, 09:47:20 WIB Pemsosbud

Berita Terkait

Berita Populer

Kunjungan Mentaeri Pariwisata di Destinasi Pariwisata Glamping DeLoano desa Sedayu Kecamatan Loano

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengunjungi kawasan wisata Glamping De Loano, Purworejo, Jawa Tengah Kamis tanggal 21 Agustus 2019. Dia memastikan pengembangan infrastruktur di kawasan destinasi prioritas berjalan sesuai rencana untuk mendatangkan wisatawan mancanegara lebih banyak. Turut hadir dalam kesempatan itu perwakilan dari kabupaten Purworejo, kabupaten Kulon Progo, kabupaten Magelang, provinsi Jawa Tengah dan provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dari unsur Bappeda, PUPR, Pariwisata serta Direktur di jajaran Perhutani dan Kementerian Pariwisata
Menurutnya, sektor pariwisata saat ini telah menjadi andalan devisa negara. Bahkan pada tutup buku 2018, pariwisata mampu menyumbang devisa terbesar dengan nilai mencapai lebih dari 19,2 miliar dolar AS.
“Kita sudah kalahkan sektor migas. Sekarang pariwisata menjadi andalan,” ujar Menteri Pariwisata Arif Yahya saat Rakor Pengembangan Kawasan pariwisata Borobudur, di Glamping De Loano, Purworejo, Jawa Tengah.
Dia menjelaskan, devisa sektor wisata ini terbesar disumbang Bali dengan sumbangsih mencapai 40 persen. Disusul Jakarta dengan 30 persen dan Kepulauan Riau (Kepri) 20 persen. Ketiga wilayah ini telah memberikan kontribusi hingga 90 persen. Sementara Yogyakarta hanya baru memberi kontribusi 1,2 persen.
“Kontribusi Yogyakarta masih kecil hanya 1,2 persen,” ucapnya.
Minimnya kontribusi Yogyakarta ini tak lepas dari kondisi penerbangan langsung ke luar negeri yang terbatas. Bandara Yogyakarta sudah sangat padat sehingga penerbangan langsung ke luar negeri juga tidak maksimal. Namun permasalahan ini akan terselesaikan dengan dibukanya penerbangan di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA).
Menpar menuturkan, Presiden pada tiga tahun silam telah menetapkan sejumlah destinasi pariwisata Bali baru. Namun saat ini tinggal 3 destinasi yang menjadi super prioritas. Yakni Danau Toba, Borobudur dan Mandalikan. Dalam perkembangannya, ada satu tambahan yakni Labuhan Bajo.
Sementara destinasi ungggulan di Provinsi Babel, Jawa Barat dan Sulawesi Utara, khususnya di kawasan Likupang yang menjadi super prioritas, masih akan terus digenjot. Pertumbuhan Likupang cukup bagus karena mampu meningkatkan kunjungan wisatawan hingga 5 kali lipat.
Menpar menyebutkan, kawasan Dloano merupakan destinasi keempat yang telah dikunjunginya. Sebagai super prioritas, maka akan ada penambahan anggaran untuk pengembangan menjadi Rp6,4 triliun. Anggaran ini untuk 4 destinasi super prioritas. Di mana alokasi anggaran Borobudur Rp1,48 triliun di 2020.
“Kementerian PUPR akan mengalokasikan anggaran pendukung. Presiden juga sudah menginstruksikan agar infrastruktur dan utilitas dasar (air listrik dan internet) harus ada,” katanya.
Sementara itu, Direktur Badan Otoritas Borobudur Indah Juanita mengatakan, Glamping De Loano ini menjadi salah satu destinasi penyangga Candi Borobudur. Wisatawan bisa menikmati kamping di puncak bukit dengan menyuguhkan panorama alam yang indah.
Mulai dari kebun teh, hingga adventure offroad di Perbukitan. Bahkan ada juga potensi seni budaya dan juga kuliner khas kopi.
“Kami ada tenda rumah pohon dan ini seperti laboratorium nonmedik,” ujarnya.
Glamping ini juga diharapkan memberikan manfaat bagi masyarakat di tiga kabupaten Purworejo, Kulonprogo dan Magelang yang ada dalam satu kawasan.
“Ke depan akan kami bangun resort dan menambah akses MICE,” tuturnya.( I-News)