Penilaian Lomba Krenova Tingkat Kabupaten Purworejo Tahun 2020

By litbang 14 Okt 2020, 11:24:52 WIB litbang

Berita Terkait

Berita Populer

Penilaian Lomba Krenova Tingkat Kabupaten Purworejo Tahun 2020

Keterangan Gambar : Presentasi Produk Hasil Inovasi oleh Salah Satu Peserta


Lomba Krenova merupakan sebuah forum kontes kreativitas dan inovasi yang berkembang di tengah masyarakat Kabupaten Purworejo, selain menjadi salah satu bentuk apresiasi kepada inventor guna turut mengenalkan produk lokal yang inovatif sehingga diharapkan mampu membuka lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian. Lomba ini diselenggarakan oleh Bappeda Kabupaten Purworejo selaku badan pengampu urusan penelitian dan pengembangan dengan menggandeng Tim Juri dari berbagai unsur sehingga diharapkan pemenang lomba yang terpilih betul-betul memiliki keunggulan lebih tinggi dibandingkan dengan peserta lain.

Pada tahun 2020, Lomba Krenova diikuti oleh 29 peserta yang terdiri dari kelompok maupun perorangan dengan berbagai macam bidang fokus baik dari bidang energi; rekayasa teknologi dan manufaktur; kesehatan, obat-obatan dan kosmetika; industri kreatif; agribisnis dan ketahanan pangan; teknologi informasi dan komunikasi; serta sosial budaya. Lomba digelar selama 2 hari yaitu pada hari Rabu dan Kamis, 07-08 Oktober 2020 dengan alokasi waktu 20 menit per kelompok untuk mempresentasikan hasil karyanya sekaligus tanya jawab dengan dewan juri dengan jumlah 14 peserta pada hari Rabu dan 15 peserta pada hari Kamis.

Lomba Krenova dibuka oleh Kepala Bappeda, Ir. Bambang Jati Asmara, M.T., M.A. dan disampaikan bahwa pemenang Lomba Krenova pada tahun-tahun sebelumnya mampu mencetak juara hingga tingkat provinsi dan tingkat nasional. Hal ini menunjukkan bahwa gelaran lomba yang dilaksanakan di tingkat kabupaten bukan hanya sebatas formalitas saja melainkan ditelaah betul berdasarkan poin-poin kriteria penilaian. Ketua Dewan Juri yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Ekonomi dan Pengembangan Wilayah Bappeda Kabupaten Purworejo, Anggit Wahyu Nugroho, S.Si., M.Acc. menjelaskan bahwa jumlah peserta mengalami penurunan dari tahun sebelumnya akibat pandemi Covid-19. Namun demikian kualitas dari hasil karya produk inovasi yang dihasilkan mengalami peningkatan yang cukup variatif dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Terdapat beberapa inovasi yang muncul dalam rangka upaya adaptasi kebiasaan normal baru (new normal life), seperti alat cuci tangan otomatis, hand sanitizer, hingga digitalisasi pelayanan publik guna menghindari penularan virus Covid-19 apabila pelayanan dilaksanakan secara tatap muka. Beberapa peserta juga menyatakan bahwa dengan adanya sistem work from home justru meningkatkan kreativitas dan produktivitas masyarakat di rumah dengan memunculkan banyak kreasi baik berupa alat maupun produk makanan memanfaatkan bahan baku lokal yang mudah ditemukan dan meningkatkan nilai jual. /drf