- Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Kegiatan Pengembangan Kompetensi ASN di Perangkat Daerah
- Rapat Koordinasi Penyusunan Dokumen Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2024
- Bapperida Purworejo Bahas Tema Riset Unggulan Daerah 2025
- Mengikut Rakor Penyusunan Laporan Keuangan TA 2024
- Verifikasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja PD Triwulan IV Tahun 2024
- Menghadiri undangan rapat dengan PT KARSA BAYU
- Rapat Koordinasi Persiapan Expose Lomba Hari Habitat Provinsi Jawa Tengah
- Persiapan Musrenbang Kecamatan Tahun 2025
- Bapperida Purworejo Awali Tahun 2025 dengan Penegasan Tupoksi dan Kinerja
- Finalisasi Kamus Pokok-Pokok Pikiran DPRD dan Musrenbang
Launching dan Sosialisasi IDSD Tahun 2023
Berita Terkait
- Sosialisasi RIPJ-PID 2025-2029: Peta Jalan Iptek Jawa Tengah0
- Forum Konsultasi Publik Ranwal RKPD Kabupaten Magelang Tahun 20250
- PEMBAHASAN TEMA RUD (RISET UNGGULAN DAERAH) TAHUN 2024 KABUPATEN PURWOREJO0
- Menerima Kunjungan Kerja Balitbang Kab Cirebon0
- Kabupaten Purworejo Terima Penghargaan Pemetaan Daya Saing Daerah (PDSD) Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 20230
- Bappeedalitbang Kabupaten Purworejo Mengadakan Lomba Inovasi Daerah Tahun 2023 0
- Bappedalitbang Kabupaten Purworejo kerjasama Penelitian dengan BRIN di bidang ketenagakerjaan0
- KOMPETISI KREATIVITAS DAN INOVASI MASYARAKAT (KRENOVA) TAHUN 2023 KAB.PURWOREJO0
- Rakor Kegiatan Dekonsentrasi Tugas Wewenang Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat di Wilayah Provinsi Jateng Tahun 2023 dalam rangka Inventarisasi dan Analisis Kerjasama Daerah Kabupaten/Kota di Pro0
- RAPAT TIM REDAKSI JURNAL INTEGRAL0
Berita Populer
- SURPRISE
- Kemendagri Selenggarakan Sosialisasi Permendagri Nomor 70 Tahun 2019 tentang Sistem Informasi Pemerintahan Daerah
- SOSIALISASI DAK NON FISIK TAHUN ANGGARAN 2021 BIDANG KESEHATAN
- Purworejo Ditunjuk Sebagai Salah Satu Percontohan Mapping Permendagri 90 Tahun 2019
- Bappedalitbang mengikuti Bimbingan Teknis Pemanfaatan Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE)
- Sosialisasi Fraud Risk Assessment (FRA)
- Muatan Teknis Substansi Lembaga tentang Perencanaan Menjadi Bekal Bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS Kabupaten Purworejo
- LOWONGAN TENAGA PENDAMPING MASYARAKAT (TPM) DAN KOORDINATOR TENAGA PENDAMPING MASYARAKAT (KTPM) PROGRAM STRATEGIS IRRIGATION MODERNIZATION AND URGENT REHABILITATION PROJECT (SIMURP) PADA WILAYAH KERJA
- Pembahasan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri 130/736/SJ tentang Percepatan Implementasi Sistem Informasi Pemerintahan Daerah oleh Tim Penyusun RKPD Tahun 2021
- Sosialisasi Arah Kebijakan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Tahun 2024
Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kembali melakukan pengukuran Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) untuk tahun 2023 dengan tujuan menyediakan data dasar tahunan bagi daerah. IDSD merupakan alat pengukuran yang digunakan untuk mengevaluasi tingkat daya saing di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, yang mencerminkan produktivitas daerah tersebut. Berdasarkan literatur, daya saing diukur melalui produktivitas, sebuah konsep yang diperkuat oleh penelitian yang menyatakan bahwa produktivitas adalah penentu utama dari daya saing.
Pada tahun 2023, pengukuran IDSD mengadopsi kerangka konseptual yang mirip dengan Global Competitiveness Index (GCI) dari World Economic Forum (WEF). Namun, terjadi penyesuaian pada level indikator dan metode pengukuran agar lebih sesuai dengan konteks daerah di Indonesia dan ketersediaan data. Skor nasional IDSD tahun ini mencapai 3,44 dari skala 5, setara dengan skor 68,8 dalam skala 100. Meskipun metode pengukuran berbeda, kedekatan skor Indonesia pada IDSD dengan skor GCI menunjukkan konsistensi hasil pengukuran. Konsep pengukuran IDSD memadukan perspektif mikro di level perusahaan/industri dan perspektif makro di level institusi publik. Faktor-faktor penentu daya saing ini dibagi menjadi tiga kategori: faktor ketersediaan kebutuhan fundamental, faktor penguat efisiensi, dan faktor inovasi dan kecanggihan, yang masing-masing dijabarkan ke dalam 12 pilar daya saing.
Untuk menjaga objektivitas pengukuran, semua data pada IDSD 2023 berasal dari data sekunder yang diperoleh dari kementerian/lembaga yang menjadi produsen data indikator daya saing. Pengukuran IDSD 2023 dilakukan pada 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota di Indonesia. Selain itu, terdapat penyesuaian pada empat komponen dasar daya saing yang menjadi kerangka pengukuran IDSD 2023, yaitu lingkungan pendukung, sumber daya manusia, pasar, dan ekosistem inovasi. Setiap komponen tersebut dielaborasi ke dalam 12 pilar daya saing.
Data yang digunakan dalam perhitungan IDSD 2023 distandardisasi dengan rumus min-max sehingga menghasilkan skor 0–5 pada seluruh indikator. Skor pilar daya saing dihitung melalui agregasi skor indikator pembentuknya dengan bobot yang sama. Skor akhir IDSD dihitung melalui agregasi skor pilar daya saing dengan menggunakan metode yang sama.
Untuk buku Indeks Daya Saing Daerah 2023 dapat diunduh di sini.(hsn)