Bappedalitbang Mengisi Acara Pembekalan KKN Mahasiswa IAIN Salatiga

By Bidang Rendalev 31 Jan 2022, 15:35:38 WIB Rendalev
Bappedalitbang Mengisi Acara Pembekalan KKN Mahasiswa IAIN Salatiga

SALATIGA – Pada Rabu, 13 Januari 2022, terselenggara pembekalan KKN mahasiswa IAIN Salatiga tahun 2022 sesi 5 (lima). Bappedalitbang Kabupaten Purworejo mengisi acara dengan materi “Peran KKN dalam Pelaksanaan Kebijakan Pembangunan”, diwakilkan oleh Fikri Intizhar Rahmatullah, S.Si. selaku Perencana Ahli Pertama. Terdapat tiga pemateri lain dalam pembekalan KKN ini, antara lain dari, Kabupaten Klaten, Kabupaten Wonogiri, dan Kabupaten Grobogan. Acara diawali dengan sambutan dari Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembaggan IAIN Salatiga. Beliau menyampaikan, mahasiswa dalam KKN harus ‘menggenapi’ ketika datang ke lokasi KKN, dan ‘mengganjili’ ketika meninggalkan lokasi KKN. Artinya, mahasiswa harus memiliki peran nyata menjawab permasalahan di masyarakat serta dirindukan ketika telah selesai menempuh KKN.

Pada tahun 2022, Kabupaten Purworejo mendapatkan 4 kelompok mahasiswa KKN (masing-masing sebanyak 25) yang tersebar di Kecamatan Bayan dan Keamatan Bener. Kecamatan Bayan dan Kecamatan Bener memiliki karakteristik wilayah yang sangat berbeda. Kec. Bayan dengan lahan pertanian lahan basah dominan, berada cukup startegis karena diapit Kecamatan Purworejo dan Kecamatan Kutoarjo sebagai pusat perkotaan. Sementara Kec. Bener memiliki berbagai potensi wisata dengan karakteristik geografisnya yang berbukit-bukit.

Berbasis tema yang diusung yakni “Moderasi Beragama”, pemateri menjelaskan/ menginspirasi/ memberikan ide untuk program KKN dalam aspek kemiskinan, sedikit menyentuh kepariwisataan di tingkat desa dan pengembangan Bumdes. Pemkab Purworejo memiliki program inovasi Sanding Erat Desa Kita. Beberapa desa di Kec. Bayan (Pekutan, Sucenjurutengah, Sambeng, dan Pucangagung) dan Kec. Bener (Guntur dan Legetan) terdampak langsung terhadap program ini. Adapun gambaran permasalahan yang didapatkan perangkat daerah pendamping di masing-masing desa dapat menjadi data sekunder dalam penentuan program KKN. Di samping itu, permasalahan kemiskinan dapat digali menggunakan data DTKS, seperti adanya penduduk putus sekolah maupun penduduk lansia miskin di masing-masing desa. Ditunjukkan menggunakan peta dengan data tahun 2019, Desa Pucangagung, Guntur, Wadas, Cacaban Kidul, dan Pekacangan memiliki penduduk putus sekolah cukup tinggi. Sementara itu, lansia miskin tersebar cukup tinggi di Desa Guntur, Legetan, Sukowuwuh, dan Bener. Terdapat pula Shobarummat (Shodakoh Barang untuk Umat) oleh Bapak Muh. Dain yang belum lama ini mendapatkan juara 3 tingkat nasional penyuluh agama islam. Mahasiswa tidak harus memiliki program baru, tapi dapat dengan memberikan dukungan/ kontribusi terhadap program yang sudah ada.

Saat ini terdapat 5 desa wisata di Kecamatan Bener (Cacaban Kidul, Sukowuwuh, Jati, Benowo, dan Guntur). Sementara di Kecamatan Bayan belum ada. Mahasiswa KKN dapat memberikan kontribusi terhadap obyek wisata yang sudah ada maupun bersama dengan pemerintah desa merintis desa wisata dengan pendekatan spiritual, sesuai dengan tema Moderasi Beragama. Desa Krandegan menjadi salah satu contoh Pemerintah Desa serta BUMDesa yang telah memiliki kanal youtube, aplikasi Ngojol, maupun aplikasi berbasis desa yang dapat mempermudah masyarakat serta dikenal masyarakat luas. Berbagai kegiatan mikro digambarkan untuk menjadi ide mahasiswa menentukan program yang berdampak luas terhadap kesejahteraan masyarakat. Acara berlangsung dengan tertib serta mahasiswa mengikuti secara daring dari rumah masing-masing. Sesuai dengan tagline #kerenbroajib, diharapkan program KKN di Kab. Purworejo dapat terencana, bersih, rapi, obyektif, aman, jelas, integritas, dan berwibawa. ~fid