Bappeda Kabupaten Purworejo Ikuti Video Conference Pemetaan Indesk Daya Saing Daerah (IDSD)

By litbang 29 Jul 2020, 15:33:10 WIB litbang

Berita Terkait

Berita Populer

Bappeda Kabupaten Purworejo Ikuti Video Conference Pemetaan Indesk Daya Saing Daerah (IDSD)

Keterangan Gambar : Video Conference Pemetaan IDSD


Pada hari Senin, 27 Juli 2020, Bappeda Kabupaten Purworejo turut mengikuti video conference Pemetaan Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) yang diselenggarakan oleh Bappeda Provinsi Jawa Tengah. Narasumber yang dihadirkan dalam video conference ini antara lain berasal dari Kementrian PPN/Bappenas, Kementrian Ristek dan Teknologi, dan Akademisi dari Universitas Diponegoro Semarang, serta diikuti secara virtual oleh Bappeda Kabupaten/Kota di Jawa Tengah.

Dalam sambutannya, Kepala Bappeda Provinsi Jawa Tengah menyampaikan bahwa pemetaan Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) bertujuan untuk mengetahui posisi suatu daerah terhadap daerah lain dalam hal pengembangan dan pemanfaatan potensi yang ada. Semakin tinggi nilai indeks daya saing mencerminkan semakin tinggi pula tingkat kesejahteraan masyarakatnya. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah nilai indeks daya saing menunjukkan semakin rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat.

Namun demikin, terdapat beberapa kesulitan yang seringkali dialami oleh daerah terkait minimnya data yang tersedia dalam rangka pengisian indikator-indikator IDSD. Hal ini dipicu salah satunya karena kurangnya koordinasi lintas Perangkat Daerah pada suatu Kabupaten/Kota sehingga data sulit terkumpul. IDSD juga menyinggung perihal teknologi dan kelitbangan di mana tidak semua Kabupaten/Kota memiliki jumlah Perguruan Tinggi dan Lembaga Kelitbangan yang setara. Berdasarkan kendala-kendala ini, diharapkan adanya penyempurnaan ke depan terkait aplikasi perhitungan IDSD di daerah.

Disampaikan oleh Ir. Taufik Hanafi, MUP. selaku Deputi Bidang Pemantauan, Evaluasi, dan Pengendalian Pembangunan di Kementrian PPN/Bappenas bahwa hasil penilaian IDSD harus dapat ditangkap oleh daerah untuk dijadikan instrument perencanaan dan pengendalian pembangunan yang dilaksanakan. Indikator-indikator daya saing daerah yang ada harus saling terkait dan mendukung satu sama lain serta dihimpun dari sumber yang benar-benar valid, akurat, dan konsisten.

Dr. Ir. Jumain Appe, M.Si. selaku Direktur Jendral Penguatan Inovasi di Kementrian Ristek dan Teknologi mengaitkan IDSD sebagai salah satu alat bantu dalam mengembangkan ekosistem inovasi di daerah. Cara pencapaian angka atau nilai dalam setiap indikator penilaian dalam IDSD dapat dikembangkan secara inovatif dengan koordinasi yang apik antar Perangkat Daerah. Dengan demikian, IDSD semestinya tidak hanya berhenti sebagai angka baku, melainkan harus dianalisis lebih lanjut untuk meningkatkan daya saing suatu daerah yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat. /yyk