Verifikasi Evaluasi Renja dan Capaian Indikator Kinerja Semester I (hari kedua)

By litbang 30 Jun 2021, 07:47:45 WIB litbang

Berita Terkait

Berita Populer

Verifikasi Evaluasi Renja dan Capaian Indikator Kinerja Semester I (hari kedua)

PURWOREJO – Hari kedua evaluasi terhadap Renja dan capaian indikator kinerja semester I dilakukan terhadap 8 perangkat daerah. Kegiatan ini dibagi menjadi 2 ruangan, di Ruang Rapat Bappeda dan Ruang Rapat EPW, dengan memperhatikan protokol kesehatan.

Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Dinperkimtan) menangani dua bidang urusan: perumahan dan kawasan permukiman, serta pertanahan. Dinperkimtan memiliki sembilan program dengan anggaran sebesar Rp26.052.221.059,00, dan telah terserap sebesar 8,08%. Dinperkimtan mengampu 5 indikator sasaran daerah. Satu indikator belum terisi yakni persentase penanganan masalah pertanahan. Sementara itu, dari 10 indikator yang diampu, yang sudah terisi ialah cakupan perbaikan perumahan dan lingkungan akibat bencana alam/ sosial saja dengan capaian 80%.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menangani satu bidang urusan: lingkungan hidup. DLH memiliki lima program dengan anggaran sebesar Rp18.523.998.362,00, dan telah terserap 12,83%. DLH mengampu 2 indikator sasaran daerah dan keduanya belum terisi. Sementara itu, 7 indikator program PD juga belum terisi.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dinparbud) menangani dua bidang urusan: pariwisata dan kebudayaan. Dinparbud memiliki delapan program dengan anggaran Rp28.773.613.627,00, dan telah terserap sebesar 15,91%. Dinparbud mengampu 6 indikator sasaran namun belum terisi semua. Sementera itu, 10 indikator program yang diampu Dinparbud juga belum terisi.

Sekretariat DPRD (Setwan) memiliki dua program dengan anggaran sebesar Rp48.170.580.044,00, dan telah terserap 43,01%. Setwan mengampu 1 indikator sasaran daerah dan capaiannya on the track.  Begitu pula dengan 1 indikator program daerah yang diampu Setwan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menangani sub bidang urusan pada Trantibumlinmas. BPBD memiliki dua program dengan anggaran sebesar Rp4.996.493.259,00, dan telah terserap 43,44%. BPBD mengampu 1 indikator sasaran daerah dan capaiannya telah sesuai dengan target. Sementara itu di indikator program, dari 7 yang diampu, masih ada 1 indikator yang perlu diupayakan yakni cakupan ketersediaan analisis jenis bencana.

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dindukcapil) menangani satu bidang urusan: administrasi kependudukan dan pencatatan sipil. Dindukcapil memiliki empat program dengan anggaran sebesar Rp10.241.326.353,00, dan telah terserap 48,47%. Sementara itu realisasi fisik Dindukcapil ialah sebesar 58,24%. Dindukcapil mengampu 7 indikator sasaran, dan di antaranya terdpat 1 yang belum mencapai target, yakni persentase kepemilikan akte kematian, sebesar 25,93% dari target 70,00%. Sementara itu, 1 indikator program yang diampu telah sesuai dengan target.

Badan Kepegawaian Daerah (BKD) menangani dua bidang urusan: kepegawaian, serta pendidikan dan pelatihan. BKD memiliki tiga program dengan anggaran sebesar Rp9.482.021.286,00, dan telah terserap sebesar 31,97%. Sementara itu realisasi fisik BKD ialah sebesar 38,36%. BKD memiliki 1 indikator sasaran yang on the track terhadap target. Persentase apparat yang memiliki kapasitas sesuai standar masih perlu diupayakan, di samping adanya permasalahan pandemi covid-19 yang menyebabkan refocusing/ rasionalisasi anggaran dan penundaan jadwal pelatihan dari lembaga penyelenggara diklat, sehingga banyak kegiatan pelatihan/ pengembangan kompetensi manajerial dan teknis/ fungsional tidak dapat dilaksanakan/ tertunda pelaksanaanya. Sementara itu, 5 indikator program BKD dalam status on the track terhadap target.

Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) menangani dua bidang urusan: kearsipan dan perpustakaan. Dinarpus memiliki tiga program dengan anggaran sebesar Rp14.610.352.764,00, dan telah terserap sebesar 25,89%. Sementara itu realisasi fisik Dinarpus ialah sebesar 51,42%. Dari 2 indikator sasaran yang diampu Dinarpus, 1 belum mencapai target, yakni persentase peningkatan pengunjung perpustakaan. Hal ini dikarenakan pelayanan perpustakaan dibatasi akibat pandemi Covid-19. ~fid