Rapat Koordinasi Pemetaan dan Analisa Situasi Program Stunting

By Pemsosbud 21 Jun 2021, 09:20:59 WIB Pemsosbud

Berita Terkait

Berita Populer

Rapat Koordinasi Pemetaan dan Analisa Situasi Program Stunting

Pada hari Jumat, tanggal 18 Juni 2021 pukul 09.00 WIB sampai dengan selesai telah dilaksanakan rapat koordinasi pemetaan dan analisa situasi program stunting bertempat di Aula 2 (atas) Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo Rakor ini mengundang beberapa dinas terkait, diantaranya Bappeda, Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Dinas Sosial Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak , Dinas Perumahan Rakat Kawasan Pemukiman dan Pertanahan , Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan, Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan dan Tenaga Ahli Pool INEY LGCB-ASR Regional 3. Rapat tersebut dilaksanakan pemetaan dan analisa dalam rangka persiapoan Rembuk stunting merupakan agenda dari aksi nomor 3 dari 8 aksi Konvergensi Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi dibawah Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kementrian Dalam Negri. Pelaksanaan rembuk stunting tingkat kabupaten rencana akan dilaksanakan pada bulan Juli 2021. Hasil dari rapat tersebut adalah tersusunnya draft tim pencegahan stunting tingkat kabupaten . Beberapa hal yang masih dalam proses persiapan adalah menyusun rencana kegiatan pelaksanaan rembuk stunting tingkat kabupaten dan pemetaan desa/kelurahan prioritas.

Dalam paparannya Muhammad Jumhadi ,Tenaga Ahli Pendamping Aksi Konvergensi Intervensi Pencegahan Stunting, Dirjen Bina Pembangunan Daerah (Bangda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam program Local Government Capacity Building for Acceleration of Stunting Reduction (LGCB – ASR), tetapkan terlebih dahulu sasaran prioritas – desa/kelurahan yang angka stuntingnya tinggi , permasalahan stunting di kabupaten Purworejo yang paling banyak apa dengan mempertimbangkan pemerataan kecamatan , lokus perangkat daerah dan kemampuan penganggaran. Penetapannya melalui SK Bupati dengan harapan mendorong peran serta lintas sektor dalam penurunan angka stunting.

Pemerintah Kabupaten diharapkan dapat mengidentifikasi aspek utama penyebab terjadinya kasus stunting di daerahnya masing-masing, sehingga dapat dijadikan pembahasan dan dicarikan penyelesaiannya pada Rembuk Sunting yang akan digelar bulan Juli mendatang. Stunting atau kondisi gagal pertumbuhan pada anak akibat kekurangan gizi disebabkan berbagai aspek, mulai dari pengetahuan ibu yang kurang memadai, infeksi berulang, sanitasi yang buruk, layanan kesehatan yang terbatas atau bahkan gabungan dari seluruh aspek. Karena itu, indentifikasi penyebab utama stunting menjadi sangat penting untuk memudahkan upaya penyelesaiannya