Koordinasi Penyaluran Bantuan Air untuk Wilayah Kekeringan di Kabupaten Purworejo

By Pemsosbud 21 Okt 2019, 15:35:40 WIB Pemsosbud

Berita Terkait

Berita Populer

Koordinasi Penyaluran Bantuan Air untuk Wilayah Kekeringan di Kabupaten Purworejo

Keterangan Gambar : Koordinasi dengan Para Relawan


Kabupaten Purworejo telah menetapkan status darurat kekeringan atau kekurangan air bersih dengan surat keputusan (SK) Bupati tertanggal 28 Juni 2019. Sejumlah desa di Kabupaten Purworejo telah mengajukan bantuan berupa drop air bersih untuk wilayahnya kepada BPBD. Begitu luasnya daerah kekeringan di Kabupaten Purworejo menggerakkan para relawan dan filantropi untuk memberikan bantuan langsung ke desa-desa terdampak kekeringan berupa drop air bersih.

Relawan dan filantropi bekerjasama dengan BPBD dan PDAM Kabupaten Purworejo dalam memberikan bantuan air bersih. Namun masih terdapat juga desa yang belum terjangkau bantuan air bersih. Oleh karena itu, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Purworejo mengundang BPBD, PDAM, dan para relawan untuk melakukan koordinasi dalam rangka menanggulangi bencana kekeringan di Kabupaten Purworejo.

Koordinasi tersebut dilaksanakan di Ruang Rapat Kepala Kantor Bappeda pada hari Senin, tanggal 21 Oktober 2019 Pukul 09.00 WIB yang dihadiri oleh relawan-relawan dari Forum Peduli Masyarakat Purworejo (FPMP), Sedekah Seribu Sehari (S3), Muda Ganesha 92, PWB, UMP, Relawan Jalan Purworejo (RJP), Relindo, BMT Binamas, Purworejo Cycling Family (PCF), ORARI.

Pertemuan hari ini membahas tentang evaluasi bantuan air yang sudah disalurkan oleh relawan, merencanakan bersama sasaran bantuan, dan masing-masing peserta rapat menyampaikan rekap bantuan yang telah disalurkan utamanya dalam satu bulan terakhir. Kendala yang dihadapi dalam menyalurkan bantuan air sampai saat ini adalah jumlah armada tanki pengangkut air masih sangat terbatas, tidak semua desa mempunyai tampungan air, dan terbatasnya akses menuju beberapa titik lokasi kekeringan.

Dalam menangani kendala penyaluran air bersih tersebut dibutuhkan kerjasama dengan beberapa pihak sehingga bantuan air bersih dapat tersalurkan secara merata di semua titik-titik lokasi kekeringan. Bencana kekeringan tersebut harapannya dapat teratasi tidak hanya untuk saat ini namun dapat diantisipasi kedepannya dengan upaya-upaya konservatif berupa menjaga catchment area, menabung air, memanen air, dengan rekomendasi tanaman penyimpan air, bahkan juga dengan biopori.