Monitoring Pengembangan SDN Bedug, Kecamatan Bagelen sebagai Sekolah Rujukan

By litbang 26 Des 2019, 08:02:52 WIB litbang

Berita Terkait

Berita Populer

Monitoring Pengembangan SDN Bedug, Kecamatan Bagelen sebagai Sekolah Rujukan

PURWOREJO - SDN Bedug Kecamatan Bagelen merupakan salah satu sekolah rujukan di Kabupaten Purworejo. Sekolah dasar yang memiliki guru kelas 4 PNS dan 2 guru honorer serta 1 guru agama honorer ini memiliki rata-rata tiap kelas 17 – 29 siswa. Sekolah yang telah terakreditasi A ini memiliki prasarana kamar mandi yang terbatas, 2 kamar kecil untuk guru dan siswa, serta 2 WC untuk guru dan siswa. Di samping itu, terbatasnya ruang kegiatan untuk siswa karena gedung yang dulu ada telah dirobohkan.

Bermula dari dijadikannya SD inti, SDN Bedug telah berkembang menjadi SD model (SPMI), kemudian menjadi SD rujukan. Di Kabupaten Purworejo, terdapat 11 sekolah dasar yang masuk ke dalam SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal), di antaranya SDN Bedug. Di tahun ini, dana yang didapatkan dari DAU Kabupaten Purworejo dimanfaatkan untuk pengadaan sarana kegiatan ekstrakulikuler. Agenda ekstrakulikuler di sekolah dasar ini antara lain: (a) Senin: literasi sastra budaya, (b) Selasa:olahraga, (c) Rabu: drum band, (d) Kamis: tari, (e) Jumat: pramuka, dan (f) Sabtu: keagamaan.

Alokasi dana Rp 100.000.000,00 yang dikelola Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Purworejo untuk SDN Bedug dimanfaatkan menjadi jasa pelatih, alat kesenian, alat olahraga, alat kesehatan, serta narasumber tari dan vokal. Untuk pengadaan yang sifatnya fisik, pihak sekolah secara langsung menerima barang dari dinas terkait, tidak terlibat dalam pengadministrasiannya, meskipun belum dapat dirasakan manfaatnya secara langsung di tahun 2019 ini karena barang baru saja diperoleh. Ke depannya, aset sekolah ini diharapkan dapat mendukung peningkatan prestasi akademik dan non akademik sekolah. 

Terdapat hal lain yang perlu menjadi perhatian pemerintah daerah Kabupaten Purworejo, yakni ruang kegiatan siswa yang dirasa penting di SDN Bedug. SDN Bedug mendapatkan program e-learning di tahun 2018, yakni pengadaan 3 laptop, PC 1 set, dan wifi. Namun akibat terjadinya banjir, aset yang dapat menyala tinggal 1 laptop. Aset wifi yang diperoleh dari program e-learning sebatas dipasang saja, tidak ada pendampingan pada sekolah sehingga pihak sekolah tidak mengerti cara penggunaannya. Selain itu, pada program e-learning tahun 2018, peserta yang diikutkan pelatihan ialah guru honorer. Saat ini peserta tersebut menjadi PNS di Kecamatan Kemiri.

Dari beberapa permasalahan tersebut, terdapat beberapa saran: ruang kegiatan siswa diharapkan diusulkan pada kegiatan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purworejo; semestinya terdapat mitigasi banjit untuk aset sekolah karena SDN Bedug termasuk pada wilayah rawan banjir; diharapkan program e-learning tidak hanya berorientasi pada ketercapaian fisik saja, tetapi pada pendampingan dan monitoring, seperti penggunaan wifi sekolah; dan semestinya pelatihan e-learning yang diikutkan ialah guru PNS, bukan guru honorer. ~fid